ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL

Jumat, 16 Maret 2012 0 komentar



 BAB III
ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL


3.1.    Pengertian Berkas Sequential

Adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas.
*      Keuntungan
Kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara tepat.
*      Keterbatasan
Tidak dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan.
*      Pola Akses
Adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu.
*      Media Penyimpanan
Disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk.
*      Alasan untuk menyimpan pada DASD :

*      Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas sekuensial.
*      Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam disk.
*      Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media penyimpanan.

3.2.    Pembuatan Berkas Sequential

Meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan.
*      Tugas-tugasnya :

*      Pengumpulan data
*      Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin
*      Pengeditan data
*      Pemeriksaan transaksi yang ditolak
*      Penyortiran edit data

3.2.1        Pembuatan Berkas Laporan

*      Header Record
Mencakup report header, page header dan group header. Dikenal sebagai informasi pengenal (Identifying Information).
*      Detail Record
Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom.
*      Footer Record
Mencakup report footer, page footer dan group footer. Dikenal sebagai informasiringkasan (Summary Information).

3.3.    Retrieval Terhadap Berkas Sequential

Record pada berkas sequential di retrieve secara berurutan. Retrieval dari sebuah berkas dapat dibagi 2, yaitu : Report Generation dan Inquiry, yang bergantung pada jumlah data yang dihasilkan.
Pada umumnya berkas sequential diakses dalam model report generation. Karena record-record harus diakses secara berurutan, tentunya lebih efisien mengakses setiap record dari berkas tersebut.
Inquiry dari berkas sequential mengalami hambatan, karena organisasi berkas ini memerlukan pengaksesan record secara satu persatu. Namun ada inquiry yang memerlukan pengaksesan semua record dari berkas.
3.3.1        Hit Ratio
Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dibagi dengan banyaknya record dalam berkas tersebut .
*      Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan organisasi sequential.
*      Semakin tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan organisasi sequential.

3.4.    Update Terhadap Berkas Sequential
Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada factor faktor :
*      Tingkat perubahan data
*      Ukuran dari master file Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file
*      File activity ratio
File activity ratio banyaknya record pada master file yang di-update dibagi dengan banyaknya record pada master file.
*      Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-update-an master file.
*      Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka semakin sering file tersebut diakses.
*      Semakin sering master file di-update, semakin tinggi biaya pemrosesannya.
*      Generation File
File yang memiliki nama yang sama tapi berbeda generasinya.
*      Jenis Update
·         Insert a new record
·         Delete an existing record
·         Modify an existing record


0 komentar:

Posting Komentar